Bienvenue!

Cerita Rakyat Aji Saka

Legenda Aji Saka, Cerita Rakyat Jawa Tengah

Legenda Aji Saka, Cerita Rakyat Jawa Tengah

Menurut cerita rakyat daerah Jawa Tengah, Aji Saka adalah seorang pemuda tampan
lagi sakti pembela rakyat jelata dari kekejaman Raja Dewata Cengkar nan bengis.
Alkisah di Jawa Tengah ada sebuah kerajaan bernama Medang Kemulan. Kerajaan Medang
Kemulan dipimpin seorang raja bernama Dewata Cengkar. Raja Dewata Cengkar
dikenal sebagai raja kejam. Ia juga gemar memakan daging manusia. Setiap hari sang
raja kejam memerintahkan patihnya yang bernama Jugul Muda mencari manusia untuk
ia dimakan. Rakyat sangat takut terhadap Raja Dewata Cengkar. Mereka akan langsung
lari bersembunyi jika bertemu Patih Jugul Muda.



Alkisah, hidup seorang pemuda bernama Aji Saka tinggal di sebuah desa bernama
Medang Kawit. Sehari-hari ia ditemani oleh pengawalnya, Dora & Sembada.
Berita kekejaman Raja Dewata Cengkar telah sampai ke telinganya. Ia berencana akan
pergi ke Medang Kemulan untuk membantu rakyat jelata.

Maka berangkatlah sang pemuda sakti ke Kerajaan Medang Kemulan, ditemani oleh
dua pengawalnya, Dora & Sembada. Ketika sampai di Pegunungan Kendeng, Aji Saka
menyuruh salah satu pengawalnya, Sembada, untuk tinggal disana sembari menjaga keris
pusakanya.

“Sembada, kau tinggalah disini menjaga keris pusakaku. Jangan serahkan keris tersebut
pada siapapun. Nanti aku akan mengambil keris tersebut. Aku beserta Dora akan
melanjutkan perjalanan ke Medang Kemulan.” ia berkata pada Sembada.

“Baik, aku akan menjaga keris milik paduka. Aku berjanji tak akan menyerahkannya
kepada siapapun selain paduka.” jawab Sembada.

Aji Saka Berhasil Membunuh Raja Dewata Cengkar

Saat melanjutkan perjalanan bersama Dora, tanpa sengaja mereka bertemu Patih Jugul
Muda. Mereka berdua melihat Patih Jugul Muda nampak tengah kebingungan. Rupanya
si patih belum berhasil mendapatkan manusia untuk diserahkan pada Raja Dewata
Cengkar. Setelah bercakap-cakap sebentar, Aji Saka kemudian menawarkan dirinya untuk
diserahkan pada Raja Dewata Cengkar. Mendengar permintaan itu, Jugul Muda
kegirangan. Mereka segera berangkat ke istana Medang Kemulan.

Sesampainya di istana mereka segera menghadap Dewata Cengkar. Aji Saka
meminta sebuah permohonan sebelum Raja memakannya. Yaitu, ia meminta agar
Raja Dewata Cengkar memberinya tanah seluas sorbannya. Raja bengis langsung
menyetujuinya.

“Apa permintaannmu sebelum aku mangsa?” tanya Dewata Cengkar sambil tertawa
terbahak-bahak.

“Yang Mulia, aku hanya meminta tanah seluas sorbanku.” jawab Aji Saka.

Dewata Cengkar langsung menyanggupinya. Segera saja Aji Saka menggelar surbannya.
Anehnya. Surban miliknya terus meluas dan meluas hingga menutupi seluruh Medang
Kemulan. Dewata Cengkar sangat marah karena merasa telah ditantang.

“Kurang ajar kau anak muda! Ternyata kau ingin menantangku.” Raja Dewata Cengkar
segera menyerangnya. Namun surban yang sudah meluas, menutupi tubuh Dewata
Cengkar dan menggulungnya hingga hilang di pantai selatan yang berombak besar.
Dewata Cengkar pun tewas seketika.

Kabar kematian Raja bengis Dewata Cengkar tersebar luas. Seluruh rakyat Medang
Kemulan sangat bergembira. Rakyat Medang Kemulan kemudian mengangkat Aji Saka
menjadi Raja. Aji Saka kini memerintah Kerajaan Medang Kemulan dengan arif bijaksana.

Pertarungan Dora Dan Sembada

Setelah menjadi raja, Aji Saka kemudian teringat kerisnya yang ia titipkan pada Sembada di Pegunungan Kendeng. Ia kemudian menyuruh pengawalnya Dora untuk mengambil keris pusakanya yang dipegang Dora.

Dora segera pergi ke Pegunungan Kendeng untuk mengambil keris pusaka milik Raja.
Sesampainya di Pegunungan Kendeng, Dora bertemu Sembada. Mereka berdua saling
melepas rindu. Dora menceritakan bahwa Aji Saka telah menjadi raja Medang Kemulan.
Sembada merasa senang mendengarnya. Dora kemudian mengatakan bahwa maksud
kedatangannya adalah untuk mengambil keris pusaka milik tuan mereka. Tapi Sembada
menolaknya karena Aji Saka berpesan bahwa yang boleh mengambil keris pusaka adalah
beliau sendiri. Mereka berdua akhirnya berkelahi memperebutkan keris pusaka.
Pertarungan berlangsung sengit karena keduanya sama-sama sakti mandraguna.
Akhirnya mereka berdua meninggal karena bertarung.

Di Medang Kemulan, Raja Aji Saka gelisah menunggu kedatangan Dora. Ia teringat
pernah berpesan pada Sembada agar tidak menyerahkan keris pusakanya pada siapapun
kecuali pada dirinya. Karena kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Aji Saka segera
menyusul ke Pegunungan Kendeng. Namun terlambat, sesampainya disana, ia
menemukan dua jasad pengawalnya, Dora & Sembada, terbujur kaku. Aji Saka
merasa bersalah dan sangat sedih. Untuk menghormati kesetiaan kedua pegawalnya,
ia kemudian menciptakan aksara jawa yang menceritakan kesetiaan dan pertarungan
dua pengawalnya.
,

1 comment:

  1. PlayAmo Casino Review - A Real Money USA Casino 2021
    Read our review of PlayAmo 보령 출장마사지 Casino 문경 출장마사지 to find out about its casino games and the promotions you 영주 출장안마 can claim, bonuses, payment 충청북도 출장샵 methods, and more. 용인 출장안마

    ReplyDelete